Dalam meditasi vipassana mungkin jarang ditemukan yang memberikan panduan dalam meditasi berdiri. Meditasi berdiri ini sangatlah ampuh untuk menangani serangan-serangan kekotoran batin / kilesa yang datang dalam bentuk mental terutama lobha dan moha yaitu seperti kantuk, banyak pikiran, galau, dan sebagainya.
Ketika anda berdiri postur tubuh anda lebih tinggi daripada di saat anda duduk, sehingga kekotoran batin / kilesa yang menyerang dengan menggunakan kekuatan angin di dalam tubuh lebih sulit menguasai kesadaran anda.
Maka dari itu ketika kekotoran batin / kilesa menyerang kesadaran anda lebih mawas. Bila moha menyerang umumnya badan anda akan tersentak yang menandakan bahwa ia lenyap. Badan akan terasa segar dan jelas.
Dalam blog kali ini panduan Meditasi Berdiri dari video Asyik Bervipassanā dipecah-pecah dan dibuat dalam bentuk gambar. Selain itu beberapa peragaan dijelaskan lebih mendetail lagi agar dapat membuat orang mengerti lebih mendalam. Jika anda belum memahami dasar dan cara meditasi yang benar, sebaiknya anda melihat panduan meditasi secara lengkap terlebih dahulu.
Lihat video ini sekarang:
Penjelasan Detail
Ketika hendak berdiri anda harus selalu menyadari setiap proses gerakan yang dilakukan agar samādhi yang sudah muncul sewaktu anda meditasi duduk dapat tetap terjaga dan sambung menyambung.
Saat anda meditasi berdiri hindari posisi seperti ini karena ketika diserang moha badan anda akan berayun terkantuk-kantuk mengikuti unsur angin sehingga kesadaran baru akan terjaga setelah waktu yang cukup lama. Maka dari itu kaki sebaiknya sejajar membentuk angka 11 dengan jarak maksimal 15cm.
Kepala harus tegak karena jika tidak kesadaran akan mudah terbawa oleh bentuk-bentuk pikiran dan perasaan-perasaan.
Dengan badan seperti ini posisi berdiri tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama karena posisi ini mendukung kekotoran batin / kilesa sehingga kekuatan serangannya akan jauh lebih besar.
Di saat muncul suatu fenomena baik itu sakit, panas, dingin, kram, pegal, kesemutan, atau lainnya jangan merubah posisi karena anda harus mengamatinya sampai fenomena tersebut lenyap. Dengan merubah posisi, kekotoran batin / kilesa yang sedang berlangsung dalam bentuk fenomena fisik akan masuk kembali ke bawah sadar dan nantinya akan muncul lagi dan lagi.
Saat anda meditasi berdiri hindari posisi seperti ini karena ketika diserang moha badan anda akan berayun terkantuk-kantuk mengikuti unsur angin sehingga kesadaran baru akan terjaga setelah waktu yang cukup lama. Maka dari itu kaki sebaiknya sejajar membentuk angka 11 dengan jarak maksimal 15cm.
Posisi telapak kaki ini sangatlah optimal untuk mengantisipasi serangan moha karena secara otomatis anda harus tetap menjaga keseimbangan badan agar tidak sampai terjatuh ke lantai, cukup hanya tersentak, moha lenyap, anda segar, dan kesadaran samādhi kembali.
Tangan harus selalu dijaga dalam posisi ini. Anda harus waspada! Saat tangan beralih tempat sedikit saja itu menandakan moha sudah mulai bekerja dan jika tangan tidak segera dikembalikan ke perut bagian pusar kesadaran akan sangat mudah terhanyut oleh kekotoran batin / kilesa.
Kepala harus tegak karena jika tidak kesadaran akan mudah terbawa oleh bentuk-bentuk pikiran dan perasaan-perasaan.
Posisi tangan seperti ini akan membuat badan anda cenderung bungkuk dan di saat itulah kekotoran batin / kilesa akan dengan mudah menguasai kesadaran anda. Maka dari itu selalu jaga posisi tangan di perut bagian pusar.
Dengan secara sengaja selalu mengempeskan perut ke dalam akan membuat kesadaran anda selalu terjaga dan tidak mudah terbawa kekotoran batin / kilesa. Ketika mengempeskan perut secara otomatis pinggang akan tertarik ke depan dan badan selalu dalam keadaan tegak.
Bahu harus selalu diusahakan rata sejajar sama tinggi dan ditarik ke belakang karena akan mendukung postur tubuh selalu dalam keadaan tegak sehingga lebih optimal mengikis kekotoran batin / kilesa.
Dalam meditasi badan akan selalu berubah posisi karena setiap saat kekotoran batin / kilesa pasti menyerang baik itu ketika pengamatan sakit, terserang kantuk, banyak pikiran, dan sebagainya namun seorang yogi yang handal harus selalu berusaha mengembalikan badan ke posisi yang optimal karena dengan posisi inilah kesadaran akan selalu terjaga dan tidak mudah terhanyut oleh kekotoran batin / kilesa.
Kaki harus tetap tegak lurus dan tidak berat sebelah meskipun ada fenomena fisik yang mengganggu.
Jika badan mulai miring berusahalah mengembalikan badan ke posisi tegak karena ketika hal ini terjadi anda sudah dikuasai moha.
Posisi telapak kaki ini sangatlah optimal untuk mengantisipasi serangan moha karena secara otomatis anda harus tetap menjaga keseimbangan badan agar tidak sampai terjatuh ke lantai, cukup hanya tersentak, moha lenyap, anda segar, dan kesadaran kembali.
Bahu harus selalu diusahakan rata sejajar sama tinggi dan ditarik ke belakang karena akan mendukung postur tubuh selalu dalam keadaan tegak sehingga lebih optimal mengikis kekotoran batin / kilesa.
Saat anda meditasi berdiri hindari posisi seperti ini karena ketika diserang moha badan anda akan berayun terkantuk-kantuk mengikuti unsur angin sehingga kesadaran baru akan terjaga setelah waktu yang cukup lama. Maka dari itu kaki sebaiknya sejajar membentuk angka 11 dengan jarak maksimal 15cm.
Commenti