Sejak SMA, Ita sudah tidak menyukai meditasi. Hal ini dikarenakan ia tidak bisa memahami cara bermeditasi yang telah diajarkan, sehingga ia tidak pernah mau ikut bermeditasi. Setelah bertahun-tahun berlalu, tanpa sengaja ia diundang ke Ariyasacca Kencana Meditation Center untuk sharing Dhamma. Di sana ia akhirnya tahu bahwa ada kegiatan meditasi rutin setiap malamnya dan entah kenapa ia tertarik untuk datang mencoba. Saat pertama kali diberitahu cara bermeditasi yang diajarkan oleh Y.M. Bhikkhu Gunasiri, ia langsung memahami dan bisa melakukan meditasi. Bahkan langsung bisa melewati satu jam bermeditasi. Hal ini menimbulkan semangat di dalam dirinya untuk rutin bermeditasi.
Selain itu yang menyebabkan ia rutin bermeditasi adalah penyakit yang ada di dalam tubuhnya. Pada November 2017 di dalam tubuhnya terdeteksi sel tumor dan dokter mewajibkannya untuk melakukan operasi. Awal ia mengenal meditasi ini adalah pada Januari 2018. Karena mendengarkan testimoni dari banyak orang yang sembuh dengan meditasi, akhirnya ia menentukan untuk tidak operasi, melainkan rutin bermeditasi dan merubah pola hidup menjadi sehat. Setiap harinya ia berusaha bermeditasi minimal 5 jam. Ternyata saat ia memeriksa benjolan sel tumor tersebut pada saat awal kegiatan retret meditasi 10 hari Juni 2018 di Sukhesikarama Mindfulness Forest - Bakom, benjolannya sudah jauh lebih mengecil tanpa minum obat apapun.
Lihat video ini sekarang:
Tekan di sini untuk melihat sharing pengalaman meditasi lainnya.
Comentários