top of page

Dokter yang rutin Meditasi - Sharing oleh DR. BUDHI

Dokter yang rutin Meditasi - Sharing oleh DR. BUDHI

Dulu hidup dokter Budhi mungkin dapat dikatakan layaknya mayat hidup. Ia hanya melewati hari-hari tanpa tahu tujuan jelas mau kemana, karena ia memiliki ketakutan bersifat sangat pribadi yang tidak bisa dikatakan kepada orang lain, namun dirinya harus selalu memakai topeng agar terlihat kuat dihadapan orang-orang lain yang membutuhkan bantuan darinya. Selain itu ia melihat bahwa dirinya dan banyak teman-temannya selalu hidup di masa lalu, karena sering tidak mencapai impian atau mengalami kegagalan dalam hidup.


Setelah mengikuti retret meditasi tahun lalu di Sukhesikarama Mindfulness Forest dan beberapa kali retret berikutnya, ia selalu berusaha untuk bermeditasi setiap harinya, di manapun dan kapanpun jika memungkinkan minimal 3 - 5 jam seharinya. Sejak mengenal meditasi vipassanā ini ia bisa melepas satu demi satu penderitaan dan kemelekatan di masa lalu, juga belajar untuk hidup kekinian, dan tidak khawatir tentang masa depan. Dari pengamatan anicca / ketidakkekalan lewat meditasi yang dibimbing oleh Y.M. Bhikkhu Gunasiri ini, ia akhirnya memiliki kesadaran bahwa sakit itu tidak selamanya dan akan berlalu.


Menurut WHO usia rata-rata lelaki di Indonesia adalah 67.1 tahun. Dari situ ia merefleksikan setiap hari bahwa hidup ini sangatlah sementara, siapapun tidak dapat menghindari usia tua, daya ingat pun akan menurun, bukan pesimis tapi realistis. Maka dari itu karena sudah mengenal Dhamma ini, ia merasa harus mempersiapkan diri untuk usia tua nanti sehingga tidak ada rasa cemas dan takut.


Meditasi vipassanā ini menurutnya adalah suatu pegangan hidup agar ia dapat bahagia selamanya. Bahkan memberi dampak positif pada praktik kedokterannya, ketika menghadapi pasien yang tinggi hati ia berusaha untuk merendah sehingga pasien tersebut justru mengikutinya. Dhamma ini bagi dirinya adalah layaknya hukum tarik menarik, magnet yang positif sehingga orang tertarik kepada dirinya.

Sebagai seorang dokter ia pernah bereksperimen menghilangkan sakit yang luar biasa akibat sciatica, yaitu penjepitan syaraf yang sakitnya berasal dari daerah pinggang menjalar hingga kaki dengan memakai pain killer kuat yaitu Tramadol dan Etoricoxib tetapi sakitnya tidak dapat hilang. Namun setelah lebih dari 6 bulan bermeditasi, sakit itu akhirnya tidak ada lagi, sehingga keyakinannya pun semakin meningkat pada keampuhan dari meditasi vipassanā ini.


Ia juga mencoba mencari tahu berbagai penelitian medis tentang manfaat dari meditasi vipassanā ini dan salah satunya mengatakan bahwa meditasi ini dapat meningkatkan panjang dari telomere (ujung kromosom) yang berhubungan erat dengan penyakit kronis, usia, dan proses anti-ageing sehingga seseorang yang rutin bermeditasi selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit kronis akan meningkat. Bahkan penelitian terhadap penderita HIV juga membuahkan hasil yang sangat baik, dimana CD4 yang berhubungan dengan imunitas tubuh mereka terhadap AIDS akan terus meningkat. Selain itu grey area pada otak akan melebar, di mana hal ini menandakan bahwa pengambilan keputusan, kepuasan hidup, dan kebahagiaan seseorang yang melakukan meditasi ini akan meningkat.



Lihat video ini sekarang:


Tekan di sini untuk melihat sharing pengalaman para yogi lainnya.

58 tampilan

Opmerkingen


Postingan Terbaru

Baru pertama kali membuka situs ini?

bottom of page